Receiver Bandwidth (RBW) dinyatakan dalam hertz atau kilohertz dalam MRI. Hertz adalah unit teknik dan juga dapat didefinisikan sebagai 1/s. Dalam MRI, jika memilih RBW 32,5 kHz, berarti sekuen akan memperoleh data hingga RBW maksimum.

Sebagai contoh, hanya akan memiliki 256 titik sampel jika memilih matriks frekuensi 256. Durasi waktu antara masing-masing titik sampel memiliki satuan mikrodetik dan didefinisikan sebagai waktu pengambilan sampel per piksel. Dari waktu pengambilan sampel dan matriks frekuensi yang dipilih, dapat dilakukan penghitungan RBW total sebagai berikut:

RBW Total = \frac{Matriks Frekuensi}{Ts \left ( dalam detik \right )}

Sebagai pengguna, nilai Ts mungkin tidak dapat diketahui. Jika memilih matriks frekuensi 125 dan RBW 6.25 atau 62.5 kHz, dapat dihitung nilai Ts masing-masing adalah sebesar 20 atau 2 ms.

Di beberapa merek, RBW dapat ditampilkan dalam Hertz per piksel. Dalam hal ini, jika memilih RBW 100 Hz dan matriks frekuensi 100, maka waktu pengambilan sampel adalah 10 ms. Berikut adalah Gambar 1 citra dengan RBW 6.92 kHz dan 62.5 kHz:

MRI: Citra dengan RBW 6.92 kHz dan 62.5 kHz Gambar 1. (A) Citra dengan RBW 6.92 kHz dan (B) 62.5 kHz (Elmauglu, 2012).

Sangat mirip dengan NEX, SNR juga berbanding lurus dengan akar kuadrat dari faktor perubahan RBW. Seperti yang telah ditunjukkan pada citra di atas, jika meningkatkan RBW sepuluh kali lipat dari 6.25 menjadi 62.5 kHz, pengurangan nilai SNR dilakukan dengan akar kuadrat dari 10 (3.16).

Meskipun mengalami pengurangan SNR yang cukup signifikan, dapat dilihat bahwa bandwidth yang lebih tinggi memberikan citra yang jauh lebih tajam, mengurangi artefak ringing (juga disebut artefak Gibbs), dan juga dapat mengurangi waktu scan total dengan menggunakan data yang lebih cepat.

Peningkatan RBW juga memiliki satu manfaat lagi untuk mengurangi artefak chemical shift atau artefak fat displacement. Perlu diketahui bahwa peningkatan RBW diikuti dengan penurunan nilai SNR.