Slice thickness memiliki satuan mm. Slice thickness menentukan kedalaman voxel pada arah slice encoding. Dengan lebih sederhana, slice thickness adalah ketebalan irisan citra. Parameter yang diatur oleh pengguna seperti FOV, matriks, dan slice thickness digunakan untuk menghitung besaran gradien RF yang tepat untuk dapat membuat irisan dengan ketebalan yang diinginkan.
Dalam pencitraan 2D, slice thickness yang digunakan untuk pemeriksaan rutin umumnya sebesar antara 4 – 8 mm. Untuk pencitraan 3D, slice thickness biasanya jauh lebih tipis dan dapat bervariasi dari 0.5 mm hingga 5 mm tergantung pada aplikasi dan cakupan anatomi.
Semakin tebal irisannya, maka semakin tinggi nilai SNR. Namun, semakin tebal irisan maka semakin rendah resolusinya. Oleh karena itu, pemilihan slice thickness juga membutuhkan keputusan yang tepat oleh pengguna. Berikut adalah Gambar 1 citra dengan ketebalan irisan 3 mm dan 15 mm:
Gambar 1. (A) Citra dengan ketebalan irisan 3 mm dan (B) 15 mm (Elmauglu, 2012).
Slice Thickness
Artikel MRI Forum MRISumber:
Elmaoğlu, Muhammed dan Azim Çelik. 2012. MRI Handbook: MR Physics, Patient Positioning, and Protocols. Springer. New York.