Sekuen Fast Spin Echo (FSE) menggunakan multi tahap PEG (Phase Encoding Gradient) yang terjadi bersamaan dengan beberapa pulsa RF pemfokusan 180° untuk menghasilkan panjang Echo Train Line (ETL) dengan akuisisi data digital sesuai jumlah per interval TR, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 dibawah.
Multiple-line k-space diisi selama masing-masing TR pada tiap ETL yang juga merupakan faktor yang dapat mereduksi waktu akuisisi. “Waktu echo efektif” ditentukan ketika central view dalam k-space diperoleh, biasanya echo pertama dan echo berikutnya memiliki jarak terpisah melalui peningkatan kekuatan PEG dengan jarak waktu echo yang sama.
Phase re-ordering mengoptimalkan SNR dengan memperoleh informasi frekuensi rendah dengan echo awal (jumlah peluruhan T2 terendah) dan informasi periferal frekuensi tinggi dengan late echo, dampaknya pada keseluruhan citra dengan SNR lebih rendah.
Sekuen Fast Spin Echo memiliki keuntungan dibandingkan akuisisi citra dengan sekuen spin echo, yaitu kekebalan dari medan magnet eksternal dengan waktu akuisisi 4X, 8X, hingga 16X lebih cepat.
Namun, setiap echo mengalami jumlah peluruhan T2 intrinsik yang berbeda, yang menghasilkan perbedaan kontras citra bila dibandingkan dengan spin echo konvensional dari TR dan TE yang serupa.
Level sinyal yang lebih rendah pada late echo menghasilkan SNR yang lebih sedikit dan lebih sedikit citra yang dapat diperoleh dalam volume selama akuisisi yang sama. Citra spin echo pembobotan T2 (TR = 2.000 ms, 256 phase encode, NEX = 1) membutuhkan sekitar 8.5 menit, sedangkan sekuen Fast Spin Echo dengan ETL = 4 membutuhkan sekitar 2.1 menit.
Nilai TR yang lebih lama memungkinkan ETL yang lebih besar, yang akan mengimbangi TR yang lebih panjang dalam hal waktu akuisisi keseluruhan dan juga akan memungkinkan lebih banyak pembobotan PD.
Sekuen Fast Spin Echo spesifik untuk pembobotan T2 dan FSE multi-echo digunakan dengan variasi penataan ulang fase dan akuisisi data. FSE juga dikenal sebagai “turbo spin echo” atau “RARE” (akuisisi cepat dengan echo fokus yang diulang) (Bushberg, 2012). Berikut adalah Gambar 2.32 karakteristik dari sinyal sekuen fast spin echo:
Gambar 1. FSE konvensional menggunakan beberapa pulsa RF 180° pemfokusan ulang per interval TR dengan perubahan inkremental dalam PEG untuk mengisi beberapa tampilan dalam k-space (ETL) (Bushberg, 2012).
Contoh pada gambar diatas menggambarkan ETL = 4, dengan TE “efektif” sama dengan 16 ms. Total waktu akuisisi dikurangi oleh faktor ETL. Langkah-langkah PEG polaritas terbalik membangun kembali fase koherensi sebelum aplikasi gradien berikutnya.
Kekuatan PEG yang sedikit berbeda diaplikasikan untuk mengisi pusat k-space pertama dan kemudian pinggiran dengan late echo berlangsung terus-menerus hingga semua citra direkam.
Sekuen Fast Spin Echo pada Modalitas MRI
Sumber:
- Bushberg, Jerrold T., J. Anthony Seibert, Edwin M. Leidholdt, dan John M. Boone. 2012. The Essential Physics of Medical Imaging. Edisi Ketiga. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
- Prabawati, Novelsa Chintya, Siti Masrochah, dan Siti Mulyati. 2015. Analisis TSE Factor Terhadap Signal to Noise Ratio dan Contrast to Noise Ratio pada Pembobotan T2 Turbo Spin Echo Potongan Axial MRI Brain. Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD). Semarang. Volume 3 (2) pp: 271.