Field of View memiliki satuan dalam cm atau mm tergantung pada modalitas yang digunakan. Field of View berfungsi untuk menentukan panjang cakupan citra MRI. FOV dapat berupa angka tunggal seperti 24 cm dan dalam bentuk persegi atau 24 × 20 cm untuk FOV persegi panjang.
Rectangular FOV dipilih terutama untuk mengurangi waktu scan dan FOV yang lebih kecil hampir selalu mengacu pada Field of View dalam arah pengkodean fase (phase encoding). FOV berbanding lurus dengan SNR dari citra yang dihasilkan. Jika FOV dilipatgandakan dalam arah pengkodean frekuensi (frequency encoding), maka SNR citra akan 2 kali lebih baik (dua kali lipat).
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, jika membagi dua Field of View dalam arah pengkodean frekuensi dan fase (frequency encoding dan phase encoding) dari 30 hingga 15 cm, maka SNR akan menjadi 4 kali lebih sedikit. Pengurangan SNR secara signifikan juga dapat dikonfirmasi secara visual dengan citra yang lebih kasar atau citra dengan terdapat banyaknya noise dengan FOV yang lebih kecil.
Namun, ini tidak berarti FOV kecil itu buruk. FOV yang lebih kecil dapat memberikan citra yang lebih detail dengan cara meningkatkan resolusi. Berikut adalah Gambar 1 citra sampel yang diperoleh dengan nilai FOV 30 cm dan 15 cm:
Gambar 1. (A) Citra sampel diperoleh dengan FOV 30 cm dan (B) 15 cm (Elmauglu, 2012).
Pengaturan Field of View (FOV) MRI
Artikel MRI Forum MRISumber:
Elmaoğlu, Muhammed dan Azim Çelik. 2012. MRI Handbook: MR Physics, Patient Positioning, and Protocols. Springer. New York.